Rabu, 20 April 2011

Manusia dan Pandangan Hidup 

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depanseseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan hidup itu disebut ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.

cita-cita

Menurut kamus umum bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain : cita-cita merupakan
keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.

Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suarahati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.

Suara hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
 
sumber: http://www.assyauqi.co.cc/2011/03/manusia-dan-pandangan-hidup.html

MANUSIA DAN KEADILAN

Adil memang susah bagi kita semua untuk berlaku adil. Adil yang mempunyai pengertian menempatkan sesuatu pada tempatny sesuai dengan porsi dan kapasitasnya dalam berbagai hal. Sedangkan menurut sebagian masyarakat adil merupakan pembagian yang sama rata tanpa memperhatikan porsi dan kapasitasnya dalam sesuatu hal.

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar.
John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran” [1]. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. 

Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Keadialan ada beberapa macam salah satunya adalah Keadilan sosial.
Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus, karena ia menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat.
Dalam sebuah pemerintahan, Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.
Penambahan kata sosial adalah untuk membedakan keadilan sosial dengan konsep keadilan dalam hukum.
Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila.

Di dalam Ethica Nicomachea, ARISTOTELES menggambarkan keadilan sebagai capaian tertinggi dari penerapan nilai-nilai etika.ARISTOTELES membagi keadilan ke dalam dua hal
(1) keadilan integral dan
(2) keadilan spesifik.
Keadilan integral memuat nilai-nilai yang berlaku umum, sedang keadilan spesifik berhubungan dengan hasrat dan keinginan seseorang untuk menggapai kenikmatan yang sifatnya parsial.
Seperti apakah keadilan integral itu? Mengenai hal ini, tidak banyak yang dituliskan oleh ARISTOTELES dalam Ethica Nicomachea. Namun, sedikit banyak dapat disarikan, bahwa keadilan integral adalah apa yang semua orang dalam sebuah masyarakat tertentu anggap sebagai norma yang tak terbantahkan keberlakuannya.
Saya menyimpulkan bahwa pengetiaan keadilan adalah sesuatu hak yang dimiliki setiap manusia dalam hal apapun, dimanapun, dan kapanpun.keadilan itu sendiri adalah hal yang wajib kita berikan juga kepada semua orang.dan begitu juga selayaknya kita juga tidak meyalahgunakan keadilan yang dalam kehidupan ini .

sumber : http://robertyusnanto.wordpress.com/2010/11/18/manusia-dan-keadilan/

Kamis, 14 April 2011

Manusia dan penderitaan

Setiap manusia di dunia ini pasti mempunyai banyak masalah dan penderitaan, masalah dan penderitaan itu adalah sebuah realita dan kenyataan hidup yang harus kita hadapi. Masalah dan penderitaan bermacam-macam, mulai dari masalah yang ringan hingga masalah yang sangat besar. Kita sebagai manusia harus bisa menghadapi semua masalah dan penderitaan yang kita alami, dan kita harus menerima masalah itu dengan hati ikhlas dan lapang dada. Karena yang mempunyai masalah dan penderitaan bukanlah kita seorang, melainkan banyak diluar sana manusia-manusia yang tertimpa masalah dan penderitaan.

Manusia ketika dalam menghadapi sebuah masalah dan penderitaan tidak bisa berfikir jernih dan berfikir positif, karena manusia tersebut sudah terbawa emosi dan sudah sangat putus asa. Sudah banyak contoh yang bisa kita lihat diluar sana manusia banyak yang bunuh diri karena sudah tidak kuat menghadapi penderitaan yang mereka alami. Sangat tragis sekali melihat kejadian-kejadian seperti itu, seharus nya sebagaimana kita makhluk ciptaan ALLAH S.W.T kita harus banyak-banyak berdoa meminta kepada-Nya agar semua masalah yang kita hadapi diberi jalan keluar.

Penderitaan yang dihadapi setiap manusia berbeda-beda. Dengan ada nya sebuah masalah dan penderitaan manusia bisa menjadi lebih bisa berfikir untuk lebih ikhlas dalam menghadapi semua penderitaan yang ada didunia ini dan bisa lebih baik kehidupan nya dari yang sebelum nya. Serta dengan ada nya masalah manusia juga akan mendapatkan hikmah dari sebuah penderitaan tersebut. Maka dari itu kita harus sangat-sangat sabar dalam menghadapi penderitaan yang kita alami, karena sesungguh nya ALLAH tidak akan memberikan cobaan,masalah, dan penderitaan dibawah batas kemampuan manusia. Jadi kita sebagai manusia harus banyak-banyak berdoa kepada-Nya agar semua urusan kita diberi kelancaran.

Sabtu, 09 April 2011

Manusia Dan Keindahan



Manusia merupakan makhluk hidup yang terdiri dari rohani dan jasmani yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk hidup lain nya. Manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia tanpa bantuan orang lain, jadi kita sesama manusia saling membutuhkan satu sama lain. Manusia bisa merasakan yang nama nya suatu keindahan. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati Karena tidak jelas, keindahan dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Contoh nya keindahan alam, pemandangan, lukisan, dan masih banyak keindahan lain nya di alam ini. Keindahan dapat dirasakan oleh setiap manusia, manusia akan merasakan senang dan tenang jika melihat suatu keindahan, karena keindahan sangat berhubungan dengan perasaan.
          Manusia dan keindahan memiliki hubungan yang sangat penting, karena manusia hidup membutuhkan suatu keindahan yang bisa dirasakan. Contoh nya saja jika kita melihat suatu pemandangan yang sangat indah pasti perasaan kita sangat merasa senang dan tenang, karena kita bisa merasakan suatu keindahan itu, dan setelah kita melihat suatu keindahan itu kita akan merasakan kepuasan tersendiri pada diri kita.
          Keindahan itu pada dasarya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Manusia dan keindahan tidak dapat dipisahkan. Manusia diberi akal pikiran dan nafsu oleh Tuhan Ynag Maha Esa.  Dengan akal manusia bisa memikirkan sesuatu keinginan yang menyenangkan, dan dengan pikiran manusia bisa mewujudkan keinginan tersebut.
          Oleh karena itu manusia sangat membutuhkan keindahan dalam hidup nya untuk lebih sempurna. Karena dengan keindahan manusia dapat menciptakan pikiran-pikiran yang menyenangkan dan inspirasi yang bagus untuk hidup nya. Tanpa ada nya keindahan hidup manusia tidak akan berwarna dan tidak akan menyenangkan.