Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya
GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini
Konferensi Internasional yang membahas tentang hal tersebut sedang
diselenggarakan di Nusa Dua Bali mulai tanggal 3 hingga 14 Desember
2007, diikuti oleh delegasi dari lebih dari 100 negara peserta. Salah
satu penyebab perubahan iklim adalah Pemanasan Global (Global Warming).
Pemanasan Global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.
Pemanasan Global disebabkan diantaranya oleh “Greenhouse Effect” atau
yang kita kenal dengan EFEK RUMAH KACA. Efek rumah kaca disebabkan
karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya
di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya.
Istilah efek rumah kaca, diambil dari cara tanam yang
digunakan para petani di daerah iklim sedang (negara yang memiliki
empat musim). Para petani biasa menanam sayuran atau bunga di dalam
rumah kaca untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat. Kenapa menggunakan
kaca/bahan yang bening? Karena sifat materinya yang dapat tertembus
sinar matahari. Dari sinar yang masuk tersebut, akan dipantulkan kembali
oleh benda/permukaan dalam rumah kaca, ketika dipantulkan sinar itu
berubah menjadi energi panas yang berupa sinar inframerah, selanjutnya
energi panas tersebut terperangkap dalam rumah kaca. Demikian pula
halnya salah satu fungsi atmosfer bumi kita seperti rumah kaca tersebut.
Efek rumah kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Rumah
kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi oleh gelas kaca, yakni
selimut gas pada atmosfer. Panas matahari yang mausk dengan menembus
gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap
oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi
gelombang panjang. Namun panas yang sejarusnya dapat dipantulkan kembali
ke angkasa menyentuh permukaan gelas dan terperangkap di dalam bumi.
Layaknya proses dalam rumah kaa di pertanian dan perkebunan, gelas kaca
memang berfungsi sebagai penahan panas untuk menghangatkan rumah kaca.
Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan konsentrasi selimut
gas di atmosfer (gas rumah kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang
seharusnya. Dengan demikian panas matahari tidak dapat dipantulan ke
angkasa dan semakin lama semakin meningkat.
Efek rumah kaca terjadi secara alami karena memungkinkan berlangsungnya
kehidupan semua makhluk di bumi. Tanpa adanya gas rumah kaca, seperti
karbodioksida (CO2), metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O), suhu
permukaan bumi akan 33 derajt Celcius lebih dingin. Sejak awal
industrialisasi, pada abad ke-17 konsentrasi gas rumah kaca meningkat
drastis. Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat
0,5-0,6 derajat Celcius akibat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari
aktivitas manusia.
Gas yang termasuk dalam kelompok gas rumah kaca adalah karbodioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6 ). Jenis gas rumah kaca memberikan yang sumbangan terbesar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana dan dinitro dioksida. Sebagian besar gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, (minyak bumi dan batu bara) disektor energi dan transportasi, penggundulan hutan, dan pertanian.
Gas yang termasuk dalam kelompok gas rumah kaca adalah karbodioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6 ). Jenis gas rumah kaca memberikan yang sumbangan terbesar bagi emisi gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana dan dinitro dioksida. Sebagian besar gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, (minyak bumi dan batu bara) disektor energi dan transportasi, penggundulan hutan, dan pertanian.
Emisi karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan baker fosil
(minyak bumi dan batu bara) pada sektor industri dan transportasi.
Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada dua macam.
- Pembangkit listrik bertenaga batu bara.
- Pembakaran kendaraan bermotor .
Dalam hal ini, penghasil emisi karbondioksida terbesar adalah
Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Sedangkan negara
penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar adalah Amerika Serikat. Amerika
Serikat merupakan penyumbang 720 ton gas rumh kaca setara
karbodioksida.
sumber : http://ilhammawmaw.wordpress.com/2012/01/07/penyebab-utama-pemanasan-global/
http://independen69.wordpress.com/2007/12/03/pemanasan-global-global-warming/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar