Kamis, 09 Desember 2010

MASYARAKAT PERKOTAAN dan PEDESAAN

masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya. Masyarakat terbagi menjadi masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.

Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.
Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Oleh karena itu masyarakat perkotaan merupakan bentuk dari komunitas. Pengertian masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan masyarakatnya serta ciri-ciri kehidupannya. Masyarakat perkotaan cenderung berfikir rasional dalam menanggapi realitas kehidupan. Selain itu mereka hidup dalam lingkungan ekonomi dan perdagangan yang individualistik. Cara hidupnya mempunyai kecenderungan ke arah meterialistik.
Terdapat kegiatan-kegiatan keagamaan tetapi pada umumnya berpusat di tempat-tempat ibadah, seperti mesjid, gereja dan sebagainya.
Masyarakat kota cenderung individualistik. Yang terpenting adalah manusia orang-perorangan, kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan karena perbedaan kepentingan, paham politik, agama dan seterusnya. Ditambah bahwa kehidupan kota menampakkan perubahan-perubahan sosial yang nyata karena karakteristiknya yang terbuka untuk menerima pengaruh dari luar. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan muda yang cenderung lebih senang mengikuti pola-pola baru dalam kehidupan.

Dikutip dari :
http://teewee.blog.com/2009/04/14/hubungan-masyarakat-perkotaan/
http://achmadsaugi.wordpress.com/2009/12/11/masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar